Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

SEDATIF DAN ANSIETAS Apii Graveolens Herba

| November 15, 2023 WIB
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 SEDATIF DAN ANSIETAS Apii Graveolens Herba (Herba seledri)

Spesies: Apium graveolens L.

 





 

Deskripsi

Seledri merupakan tumbuhan dataran tinggi, yang ditemukan pada ketinggian di atas 900 m dpi. Di daerah ini seledri yang tumbuh memiliki tangkai daun yang menebal. Untuk pertumbuhannya, seledri

memerlukan cuaca yang lembab. Seledri juga bisa ditanam di dataran rendah Hanya saja ukuran

batangnya menjadi lebih kecil dan digunakan sebagai penyedap masakan.

Seledri terdiri dari tiga jenis yaitu seledri daun, seledri potongan dan seledri berumbi.

Seledri yang banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun. Tema, tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm dengan bau aromatik yang khas. Batang persegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang

banyak, berwarna hijau pucat. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai. Anak

daun bertangkai yang panjangnya 1 -2,7 cm, helaian daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing, tepi beringgit, panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung 8-12 buah, kecil-kecil, berwarna putih, mekar secara bertahap. Buahnya buah kotak, berbentuk kerucut, panjang -1,5 mm, berwarna hijau kekuningan.

Seledri dipanen setelah berumur 6 minggu sejak ditanam. Tangkai daun yang agak tua dipotong 1 cm di atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk dipanen kemudian. Tangkai daunnya yang

berdaging dan berair dapat dimakan mentah sebagai lalap, sedangkan daunnya digunakan untuk penyedap sup.

Jika seledri ditanam di daerah tropik, ukuran batangnya kurang besar sehingga seluruh bagian

tanaman digunakan sebagai sayur. Seledri dapat diperbanyak dengan biji. Herba berbau aromatik, rasanya manis, sedikit pedas dan sifatnya sejuk.

Bagian yang digunakan adalah seluruh herba, akar dan biji dari buah masak. Seledri berasal dari

daerah subtropik Eropa dan Asia.




Habitat

Ditemukan di Eropa, dari Inggris hingga dataran rendah di selatan Rusia, dari Asia barat hingga Asia timur atau India, Afrika utara dan selatan, serta Amerika utara. Dibudidayakan di Meksiko, Argentina, Jerman, Polandia dan Honggaria.

 

Sinonim

Apium celleri  Gartner,  Apium decumbens  Ecklon&Zeyher,  Apium lobatum Gilib, Apium maritium

Salisb, Apium vulgare Bubani, Celeri graveolens Britton, Selenium graveolens E.H.L.Krause, Seseli graveolens Scop, Sium graveolens Vest, Smymium laterale Thunb.

Nama daerah Seledri, saladri. Nama asing

Cellery (Inggris), Echter sellerie(Jerman), smallage parsely(Inggris), Zelderie(Jerman).

 

Kandungan kimia

Herbseledri  mengandung flavonoid,  saponin, tanin 1%,  minyak atsiri 0,033%,  flavo-glukosida

(apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin, zat pahit, vitamin (A,B dan C). Setiap 100 g herba seledri mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50

mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A130IU, vitamin C15 mg, riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak astiri, pentosan, glutamin dan tirosin. Biji mengandung

apiin, minyak menguap, apigenin dan alkaloid.

 

Efek farmakologi

Alkaloid yang terkandung dalam seledri mempunyai efek sedatif dan antikonsulvan pada tikus.

 

Indikasi

Antiansietas.

 

Kontraindikasi Belum diketahui. Peringatan Belum diketahui.

Efek yang tidak diinginkan Belum diketahui

 

Interaksi

Belum diketahui.

Toksisitas Belum diketahui.

 

Penyiapan dan dosis

Cuci 100 g seledri seutuhnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 cangkir air, lalu peras dan saring. Selanjutnya direbus sampai mendidih. Setelah dingin, bagi untuk 2 kali minum, pagi dan siang hari. Cuci 16 batang seledri seutuhnya sampai bersih dan potong-potong secara kasar, lalu masukkan ke dalam panci yang bukan terbuat dari logam. Tambahkan 2 gelas air bersih lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 nya. Setelah dingin, airnya diminum dan seledrinya dimakan. Lakukan 2 kali sehari, masing-masing separuhnya.

 

Seledri

1. Sulaeman. Nanang, Percobaan Pemeriksaan Pendahuluan Apium v 'vnv.v'j.\ l inn. Penelitian

Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Jilid K Jakarta. 1

2. Said. Penelitian Efek Farmakologik Daun Seledri Apium graveolens Linn terhadap Tekanan Darah

Arteri Kelinci. Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid I, Jakarta,

1989.

3. Surbakti, Romadhan.. Penelitian Etek Fannakologi Apium graveolens Linn terhadap Tekanan Arteri

Kelinci. Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid 1, Jakarta, 1989.

4. Suryosutanto, Efek Hipotensif Infusa^pwwgraveo/em' Linn (Seledri) Pemberian Oral pada Kelinci, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid 1, Jakarta, 1989.


5.  Setiawati  H.P., UsahMengisolasi  Apiin dari  Apium graveolens,  Penelitian Tanaman Obat di

Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid II, Jakarta, 1989.

6.  Sandradjaya,  Ria.,  Identifikasi  Seledri  (Apium  graveolens  Linn),  Penelitian Tanaman Obat  di

Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid III, Jakarta, 1991.

7.  Dewi,  Febriana  Ratih.,  Isolasi  dan  Identifikasi  Flavonoid  dari  Daun  Apium  graveolens  Linn, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid VII, Jakarta.

8. Astriani, Pengaruh Ekstrak Etanol Tanaman Seledri (Apium graveolens Linn) terhadap Efek Diuresis dan Toleransi Glukosa pada Tikus Albino Betina Galur Wistar, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Jilid VII, Jakarta.

9. Sukandari, E.Y., Emawati, Suwendar., Aktivitas Ekstrak Etanol Herba Seledri dan Daun Urang Aring terhadap Pityrosporum ovale, 2006.

10. Anonim, Api i graveolens Folium (Chinese Cclcry Leaf), Standard of ASEAN Herbal Medicine, vol.

1, Jakarta, 1993,63-73.

11. Anonim. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1) Jilid 2, Jakarta, 2001,31 -32.
×
Daftar Isi Update