PEREDA RADANG DAN REMATIK Curcuma Domesticae Rhizoma (Rimpang kunyit)
Spesies: Curcuma domestica
Val.
Deskripsi
Curcuma domesticae Rhizoma terdiri atas rimpang dalam keadaan utuh atau dipotong-potong dari
Curcuma domestica Val., familia Zingiberaceae. Bau khas aromatik; rasa agak pahit, agak pedas, lama
kelamaan menimbulkan rasa tebal.
Kepingan: ringan, rapuh, wama kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai
kuning jingga
kecoklatan.
Karakteristik: Curcuma domesticae rhizome bau khas
aromatik; rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa tebal. Rhizoma dipanen
pada bulan
Febmari hingga April, rimpang dari Curcuma
domestica 1 . dicuci dengan air
panas dan dikeringkan.
Habitat
Curcuma domestica .L. berasal dari India
dan
daerah tropis asia bagian tenggara
Sinonim
Curcuma longa
Koen. Amomum curcuma
Jacq.
Nama daerah
rimpang kunyit, koneng. kunir, konyet, kunir, kunir
bentis, temu kuning, lemo koneng. guraci.
Nama
asing
Chiang-huang (China), Tumeric (Inggris), Gelbwurzel (Jerman), Halada (india). Kamin (Thailand), Kumin (Arab). Tumerico (Spanyol), Soucet des indes
(Prancis).
Kandungan kimia
Minyak atsiri dan kurkuminoid.
Efek Farmakologi
Curcuma domesticac rhizoma memiliki aktivitas fannakologi
sebagai antihepatotoksin, antihiperlipidemia dan antiinflamnsi juga sebagai antioksidati f (menghambat pembentukkan lipid
peroksida di hati), anlitumor dan antimikroba (dalam partikel, sebagai derivat sesquiterpen). Di
samping itu juga mempunyai efek antiserangga dan antilertil. Curcuma domesticac juga dapat menghambat pembentukan prostaglandin secara invitm.
Aktivitas antiinflamasi dari Curcuma domesticae rhizoma telah ditunjukkan pada
hewan percobaan. Pemberian sccani intrapcritonial pada tikus secara efektif menurunkan peradangan akut maupun
kronik,
pada
uji
pembengkakan
kaki yang di
induksi karagenan,
uji
kantung
granuloma
dan
“coiton/H’lli’lgranuloma
tesi Efektivitas obat pada tikus dilaporkan sama dengan
efektivitas
hidrokortison asetat dan indometusin pada penginduksian peradangan. Pemberian oral ekstrak atau serbuk kunyit tidak menghasilkan etek antiinflamasi, hanya pemberian
injeksi intrapcritonial yang
efektif. Minyak atsirinya menunjukan aktivitas
antiinflamasi
pada
tikus
terhadap
arthritis
yang diinduksi adjuvant. peradangan yang diinduksi karagenan dan penulangan yang
diinduksi hyalumnidasc. Kurkumin dan turunannya adalah kadungan yang aktif sebagai antiinllamasi. Setelah pemberian secara intrapcritonial, kurkumin dan natrium kurkuminat menunjukan
aktivitas
antiintlamasi yang kuat pada tes pembengkakan akut yang diinduksi karagenan
pada tikus.
Kurkumin juga ditemukan efektif pada pemberian oral pada tes ini. Aktivitas antiinflamasi kurkumin terjadi karena kemampuannya mengikal radikal
bebas
oksigen yang dapat
menyebabkan
proses
peradangan.
Lebih lanjut, injeksi intrapcritonial dari fraksi polisakarida ukonan A mengaktifkan sistem
retikulo- endothelial dan mengikatkan
kemampuan sel fagositosis tikus pada tes pembersihan oleh karbon
koloidal.
Kurkumin juga mempuyai aktivitas antiflogistik yang menghambat biosintesis leukotrien dan efek
tertentu pada pembentukan prostaglandin. Ar- turmeron mempunyai aktivitas anti ular berbisa dan
memblok antihaemorrgia dari efek Bothrops dan efek mematikan dari bisa Crotalus dengan memblok proliferasi dan aktivitas limfosit manusia. Kemungkinan efek
ini ditimbulkan oleh antiinflamasi.
Indikasi
Radang sendi
Kontraindikasi
Kerusakan saluran empedu. Pada kasus batu empedu, harus digunakan setelah berkonsultasi oleh dokter. Hipersensitif terhadap obat.
Peringatan
Pemberian Curcuma domesticae rhizoma secara oral tidak menimbulkan efek teratogenik pada tikus. Sebagai perhatian, sebaiknya
tidak digunakan selama kehamilan kecuali ada petunjuk medis. Ekskresi
obat melalui air susu dan efeknya terhadap bayi belum dibuktikan. Hingga data tersedia, obat
sebaiknya tidak digunakan kecuali atas petunjuk medis. Keamanan dan efektivitas obat pada anak-
anak
belum dibuktikan
Efek yang tidak diinginkan
Tidak diketahui toksisitas oral dari kurkumin. Pada tikus menyebabkan perubahan pada hati, berat
paru-paru,
menurunnya
jumlah
sel darah merah dan
sel darah putih. Kurkumin
juga dapat
menyebabkan luka perut. Pernah dilaporkan dermatitis alergik Reaksi ini menghentikan pengujian
yang sering teijadi pada orang yang teratur memakan bahan obat atau yang telah dermatitis di ujung jarinya. Orang yang belum pernah memakai obat ini mengalami sedikit alergi.
Interaksi
Belum diketahui
Toksisitas
Belum diketahui
Penyiapan dan dosis
Penyiapan: sebanyak 0,5-1 gram simplisia direbus dengan air mendidih dalam penangas air, tutup, diamkan 5 menit dan dalam penangas air, tutup, diamkan 5 menit
dan
kemudian dalam penangas air,
tutup, diamkan 5 menit dan kemudian saring dan encerkan dengan perbandingan 1:10. saring dan
encerkan dengan perbandingan 1:10. kemudian saring dan encerkan dengan perbandingan 1:10.
Dosis: simplisia 3-9 gram perhari. Rata-rata
dosis adalah 1,5-3 gram. Serbuk harus diminum
2 sampai
3 kali perhari setelah makan, teh (2 sampai 3 gelas) harus diminum sebelum makan. Dosis tingtur
adalah 10 sampai 15 tetes (0,5-1 ml) 2 sampai 3 kali perhari.
Daftar pustaka
1. -------------2000, Acuan Sediaan Herbal, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal 19-21
2. -------,
2000, PDR For
Herbal Medicine, Second Edition, New
Jersey: Medical Economics Company, Hal 775-776
3. Thomas, A.N.S, 1989, Tanaman Obat Tradisional, Jilid
I, Yogyakarta: Kanisius, Hal 33-44
4. Kasahara, Shin (ed), 1986, Medieinal Herb Index Indonesia, PT Eisai Indonesia, Jakarta