Amaranthi Folium
(Daun bayam duri)
Spesies: Amaranthus spinosus L.
Deskripsi
Herba dengan tinggi 0,4-1,5 m. batang berbentuk bulat, bercabang, tidak berkayu, berduri, berwarna hijau. Daun tunggal, tersebar, berbentuk bulat telur memanjang atau lanset dengan ujung dan
pangkal runcing serta bertepi rata. Bagian berkhasiat obat: Semua bagian tanaman.Tulang daun
menyirip, wama daun hijau. Bunga majemuk, berbentuk bulir, tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang. Kelopak bunga berwarna hijau muda berbentuk corong.
Buah berbentuk bulat panjang dengan wama hijau. Biji bulat
kecil berwarna
hitam.
Habitat
Di Jawa, Madura dengan ketinggian 1-1400m dpi, ditanam di tepi jalan dandikebun.
Nama daerah
Hayum kerui, baju baduri (Sumatera),
senggang cucuk, bayem eri, teruyak lakek (Jawa), bayem kikihan
(Bali), kerug pasih (Nusa tenggara), kedawa mewu, sinau katinting, podo maduri (Sulawesi), mainjanga ma
ho
koru loda (Maluku).
Kandungan kimia
Flavonoid, saponin, polifenol, tannin.
Efek Farmakologi
Memberikan efek penghilang rasa sakit pada mencit jantan galur swiss Webster dengan metode
Siegmund pada penggunaan dosis 140 mg/kg bb
Indikasi
Analgesik
Kontraindikasi Belum diketahui
Peringatan Belum diketahui
Efek yang tidak diinginkan Belum diketahui
Interaksi Belum diketahui
Toksisitas Belum diketahui
Penyiapan dan dosis (masih untuk hewan percobaan) Analgesik: dosis 140 mg/kg
bb
(ekstrak etanol).
Daftar pustaka
1. Anonymus, 1989, Materia
Medika Indonesia, Ed. V, Dep. Kes
RI, Ditjen POM, Jakarta, 24
2. Lusiana, Ellis, 1992, Daun
Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) Sebagai Pelindung Kulit Terhadap Sinar Surya Serta Sebagai Antimikroba, Departemen
Farmasi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Teknologi Bandung, Bandung
3. Pery, Lily. M., 1980, Medieinal Plantof Lastand Southeast
Asia,The
MIT Press, London, Inggris, 10
4. Rahayu, Lita, 2001, Uji Efek
Analgetik Daun Amaranthus spinosus L., Daun Cymbopogon eitratus (DC.) Stall., Dan Daun Pluehea indiea Less. Dengan Metode Siegmund Pada Mencit Jantan Swiss Webster, Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung
5. Kasahara, shin (ed), 1986, Medieinal Herb Index Indonesia, PT Eisai Indonesia, Jakarta