Obat Herbal China merupakan salah satu cabang penting dari pengobatan tradisional China. Sama halnya seperti cabang-cabang pengobatan China lainnya misalnya akupunktur, qi gong, tuina dan terapi diet, obat herbal China juga didasarkan pada suatu pengalaman pengobatan yang sudah berumur ribuan tahun. Pengalaman dan pengetahuan obat yang sangat komprehensif dan sistematis tersebut secara terus menerus dicatat dan dikembangkan, kemudian akhirnya menjadi suatu sistem pengobatan yang sangat matang. Catatan penting obat china yang paling awal ditemukan adalah berkisar tahun 1066-221 SM. Kelebihan dari pengalaman klinis obat herbal China adalah pemakaiannya oleh jutaan manusia selama ribuan tahun.
Yang dimaksud dengan Obat Herbal China ternyata tidak hanya bahan-bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, tapi juga dari hewan, serangga dan mineral. Bahan yang berasal dari tumbuhan bisa berupa daun, ranting, akar, buah, bunga, kulit, dll. Sampai saat tulisan ini dimuat, jumlah total obat herbal China yang tercatat adalah sebanyak 11.146 macam. Dari jumlah itu hanya sekitar 300 lebih obat herbal yang paling kerap digunakan. Tanpa kita sadari, ternyata beberapa dari obat herbal tersebut sering kita konsumsi sehari-hari, misalnya jahe, kacang hijau, lengkeng kering, madu, jamur putih, dsb.
Obat Herbal yang kita dapatkan di toko obat biasanya sudah diproses sedemikian rupa sehingga siap dipakai. Secara umum, obat herbal dibeli berdasarkan resep dari seorang ahli herbal (herbalist). Obat-obat yang diresepkan jarang berupa obat tunggal, tetapi biasanya berupa suatu resep yang terdiri dari berbagai macam obat yang diramu sedemikian rupa sehingga tercapai suatu kesatuan obat yang harmonis. Biasanya di dalam satu resep obat terdapat obat yang memainkan peranan paling penting, sebut saja obat raja. Kemudian ada obat yang membantu obat raja secara langsung, katakanlah menteri. Selain itu bisa juga terdapat obat lainnya yang ikut membantu dan menyeimbangkan efek obat utama maupun memandu serta memfokuskan efek obat, kita sebut saja obat Ajudan dan obat Utusan. Disinilah letak seni peramuan obat. Seni meramu obat seperti ini tentunya tidak gampang dipelajari. Karena selain pengetahuan tentang obat-obat itu sendiri, herbalist juga dituntut untuk menguasai teori-teori pengobatan China secara matang.
Bagi sebagian pengguna obat, pemakaian obat godok sering dianggap merepotkan karena selain memerlukan waktu untuk mempersiapkannya, juga adanya anggapan bahwa obat godok itu pahit dan baunya tidak sedap. Anggapan bahwa semua obat China rasanya pahit sesungguhnya tidak benar, karena selain pahit ada juga rasa manis, asam, pedas dan tawar. Obat herbal seperti gan cao (licorice) misalnya ternyata malah 4 kali lebih manis dari tebu. Pengetahuan tentang rasa obat dinilai penting oleh seorang herbalist, karena rasa yang dimiliki oleh suatu obat berhubungan dengan sifat dan kerja obat dalam terapi. Tentunya bagi orang yang tidak bisa mentolerir obat godok, ada pilihan lain yaitu obat jadi (patent medicine). Obat Jadi tersedia dalam bentuk yang lebih modern, bisa berupa pil, kapsul, sirup, dll.
Menurut teori pengobatan China, cara mengobati penyakit yang sifatnya panas adalah dengan penggunaan obat yang bersifat dingin, sebaliknya untuk mengobati penyakit yang bersifat dingin digunakan obat yang bersifat hangat/panas. Oleh karena itu semua obat herbal
Chinadibagi-bagi ke dalam berberapa tingkatan temperatur yaitu dingin, sejuk, hangat dan panas. Jahe misalnya, digolongkan sebagai obat herbal yang bersifat panas, sehingga bisa digunakan oleh penderita mual dan muntah dikarenakan “perut dingin”.
Pengolongan ini dinilai sangat penting, karena untuk penyakit yang bersifat panas, apabila dipakai obat yang mempunyai sifat yang panas juga, maka strategi pengobatan ini bukan saja tidak membantu penyembuhan penyakit, tetapi malah akan menimbulkan ketidak nyamanan.
Pembagian temperatur tidak terbatas pada obat herbal saja, sesungguhnya makanan yang kita konsumsi juga bisa digolong-golongkan seperti ini. Dalam pengobatan penyakit selain meminum obat, kita juga perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar proses kesembuhan yang diperoleh bisa berlangsung lebih cepat dan berefek jangka panjang.