Rabu 2 Apr 2025

Notification

×
Rabu, 2 Apr 2025

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Cinnamomi Cortex (Kulit kayu manis) Spesies: Cinnamomum burmanii Blume.

| November 16, 2023 WIB

 

Cinnamomi Cortex

(Kulit kayu manis)

Spesies: Cinnamomum burmanii Blume.


Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 

Deskripsi

Bagian yang digunakan:  Cortex  Cinnamomi  terdiri atas  kulit  batang atau ranting Cinnamomum burmanii Blume (Lauraceae) yang telah dikeringkan. Ciri Umum:

Berupa pohon yang dapat mencapai tinggi 15 m, Kulit batang berbau khas dan disebut juga Cassia

Sumatra.

 

Habitat

Indigenus dan dibudidayakan di Indonesia terutama di bagian barat pulau Sumatra, Jawa hingga pulau Bali.

 

Sinonim

Cinnamomum kiamis Nees.


Nama daerah

Holim, halim manis, mudang siak-siak, padang kulik manih,hurumentek, ki amis, manis jangan, kanyengar, kesingar, kecingar, pludingan.

 

 

 

Kandungan Kimia

Mengandung tidak kurang 12% v/w minyak menguap dari spesies C. venim {J-3) dan 1 -2% v/w dari spesies C. cassia (16). Kandungan utama minyak menguap terutama sinamaldehid60-80% w/w (3,16). Penentuan kadar sinamaldehid dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (1-4,6) atau dengan metoda kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).

 

C. verum juga mengandung o-methoksisinnamaldehid.

C verum berbeda dari C. cassia terhadap kandungan eugenol dan couniarin minyak menguap C

verum mengandung 10% eugenol. sedangkan pada C. cassia hanya merupakan komponen minor. Coumarin ditemukan pada C. cassia (0.45%); tetapi tidak ada pada C verum.

 

Efek Farmakologi

Aktivitas antibakteri dan antitungal dari minyak atsiri telah dibuktikan secara m vifro. Minyak atsiri dari C verum aktif secara in vitro terhadap baeteria Bdcillus subtilis. Escherickia coli. Staphylococcus aureus. Salmonclla typhimurium. dan Pseiidomonas aeniginosa. Serta aktif terhadap jamur Aspergillus

spp.. Claiiosporiiim werneckii, Geotrichum candidum, Klocckera apivulata. Candida lipolytica dan C. alhicans. Aktifitas antibakteri dan antijamur disebabkan adanya o-methoxyeinnamaldehyde.

Minyak atsiri C. verum juga memiliki efak karminatif dan menekan kontraksi otot polos trache dan

ileum marmut, dan ileum, otot colon dan usus anjing. Efek antispsmodik diberikan oleh sinamaldehid. Penurunan motilitas usus pada tikus dan anjing serta dapat menekan efek tukak lambung yang diinduksi oleh serotonin juga telah diperlihatkan. Ekstrak etanol dapat menghambat etek histamin pada kontraksi ileum mannot namun ektrak air tidak aktif.

 

Indikasi

Informasi klinis  belum ada

 

Kegunaan dan uraian dalam pharmacopoeias:

C. verum juga mengandung o-methoksisinnamaldehid. C. verum berbeda dari C. cassia terhadap kandungan eugenol dan coumarin. Minyak menguap C. verum mengandung 10% eugenol, sedangkan

pada C. cassia hanya merupakan komponen minor. Coumarin ditemukan pada C. cassia (0.45%),

tetapi tidak ada pada C. verum. Digunakan pada keadaan spame ringan dari saluran pencernaan, kembung, flatulen dan kehilangan nafsu makan. Digunakan juga pada keadaan sakit perut disertai

diare, mengatasi rasa sakit pada amenorhoea dan dismenorhea.

 

Kegunaan secara tradisional:


Secara tradisional digunakan untuk mengatasi impoten, irigidity. dispnoea, inflamasi pada mata, leucorrhoea, vaginitis. rematik, memar dan sakit gigi.

 

Kontra indikasi

Pemakaian tidak dianjurkan apabila ada demam yang tidak diketahui sebabnya, hamil, tukak usus kecil atau lambung, dan pada pasien alergi dengan cinnamon atau balsam pem.

 

Peringatan

Belum diketahui

Efek yang tidak dinginkan

 

Efek Karsinogen, mutagen dan fertilitas:

Data-data evaluasi efek karsinogen kortek Cinnamomi belum lengkap. Laporan tentang efek mutagen dari  obat ini  masih bertentangan. Efek  mutagen dan non-metagen dari  ekstrak  tumbuhan dan sinamaldehid telah dilaporkan keduanya melalui percobaan Ames terhadap Salmonella typhimurium dan bioassays dengan Bacillus subtilis. Namun hasil uji mutagenisitas in vitro ini masih sulit dievaluasi karena pada dosis yang digunakan, kemungkinan disebabkan pengaruh efek antimikrobanya. Cortex Cinnamomi dan cinnamaldehid memberikan hasil positif pada test abberasi kromosom dengan kultur sel Hamster, dan uji menggunakan Drosophila. Ekstrak air dari obat memberikan hasil negative pada uji dengan Drosophila.

Data yang lengkap tentang manfaat dan efek negatif belum cukup Walaupun demikian, kortek Cinnamomum tidak dianjurkan pada ibu hamil. Efek teratogen sinamaldehid pada anak ayam telah dilaporkan, tetapi data efek teratogenisitas pada anak ayam ini memiliki manfaat yang terbatas untuk

eveluasi  teratogen  manusia.  Ekstrak  metanol  yang  diberikan  melalui  intubasi  labung  tidak memperlihatkan efek teratogen pada tikus.

 

Efek pada ibu menyusui:

Data yang lengkap terhadap manfaat dan resiko pada ibu menyusui belum ada. Pemberian kortek

Cinnamomum selama menyusui tidak dianjurkan.

 

Efek pada Lansia:

Keamanan dan efikasi obat bagi lansia belum diketahui.

 

Interaksi

Ekstrak Cinnamomum (2 g dalam 100 ml) menurunkan secara bermakna efek tetrasiklin HC1. Dengan adanya ekstrak, jumlah tetrasiklin dalam larutan terlarut hanya 20% setelah 30 menit, sebaliknya

jumlah  tetrasiklin  mencapai  97%  bila  hanya  menggunakan  air.  Ekstrak  juga  dilaporkan  tidak kompatibel dengan Halloysitum rubrum.

Toksisitas

Belum diketahui

 

Penyiapan dan dosis

Dosis: simplisia ekstrak—dosis sehari 2-4g; minyak menguap—rata-rata dosis sehari. 0.05-0.2 g.

 

Daftar pustaka

1. European pharmacopoeia. 3rd ed. Sirasbourg, Council of Europe, 1997.

2. Pharmacopeefitmcaise. Paris. Adrapharm, 1996.

3. British pharmacopoeia. London. Her Majesty's Stationery Office, 1988.

4. African pharmacopoeia, 1 st ed. Lagos, Organization of Afirican Unity, Scientific. Technical & Research Commission, 1985.

5. Deutsches Arzneibuch 1996. Stuttgart, Deutscher Apotheker Verlag, 1996.

6. Pharmacopoeia of the People ’s Repubiic of China (English ed.). Guangzhou, Guangdong Science and Technology Press, 1992.

7.  German  Commission  E  Monograph,  Cinnamomi  cassiae  cortex.  Bundesanzeiger,  1990,22:1

February.

8. The pharmacopoeia ofJapan XIII. Tokyo, The Society of Japanese Pharmacopoeia, 1996.


9. Bisset NG. Max Wichtl s herbal drugs & phytopharmaceuticals. Boca Raton, FL, CRC Press,

1994:148-150.

10.       Bruneton J. Pharmacognosy, phytochemistry, medieinal plants. Paris, Lavoisier, 1995:451-53.

11.       Klostermans AJGH. Miscellaneous botanical notes. Herbarium Bogoriense, 1965:141-146.

12.  Medieinal  plants  in  China.  Manila,  World  Health  Organization,  1989:78-79  (WHORegional

Publications, Western Pacific Series, No. 2).

13. Keys JD. Chinese herbs, their botany, chemistry and pharmaeodynamies. Rutland, VT, CE Tuttle,

1976:111.

14. Mukerji B. In: The Indian Pharmaeeutical Codex, Vol. /. Indigenous drugs. New Delhi, Council of

Scientific & Industrial Research, 1953:70-72.

15. Chang HM, But PPH, eds. Pharmaeology and applieations of Chinese materia medica, Vol. 2. Singapore, World Scientific Publishing, 1987:949-951.

16. Famsworth NR ed. NAPRALERTdatabase. Chicago, University of Illinois at Chicago, 1L, August

8,1995 produetion (an on-line database available directly through the University of Illinois at Chicago or through the Scientific and Technical NetWork (STN) of Chemical Abstracts Services).

17. 16. British herbal pharmacopoeia, Part 2. London, British Herbal MedicineAssociation, 1979:55-57.

18. 18. Qualily contml methodsformedieinalplant materiak. Geneva, World Health Organization, 1998.

19. Deutsches Arzneibuch 1996. Vol. 2. Methoden der Biologie. Stuttgart, Deutscher ApothekerVerlag,

1996.

20. Guidelines for predieting dietary intake ofpesticide residues, 2nd rev. ed. Geneva. World Health

Organization, 1997 (unpublished document WHO/FSF/FOS/97.7: available from Food Safety. W110,

1211 Geneva 27, Switzerland).

21. Archer AW. Determination of cinnanialdehvde, coumarin and cmnamyl alcohol in cinnamon and

Cassia by high-perfomiance liquid chromatography. Journal of chmmatographw 1988

22. Sagara K et al. Determination of Cinnamomi Cortex by high-performance liquid chromatography. Journal of chromatography, 1987,409:365-370.

23. Raharivelomanana PJ et al. Study of the antimicrobial action of various essential oil extracts from

Madagascan  plants.  11.  The Lauraceae.  Archives  ofthe  Institute of  Pasteur  Madagascar,  1989,

56:261 271.

24. Janssen AM et al. Screening for antimicrobial activity of some essential oils by the agar overlay technique. Pharmaceutisch Weekblad (Sci. ed.), 1986,8:289-292.

25. George N1, Pandalai KLM. Investigations on plant antibiotics. Part IV. Further search for antibiotic

substances in Indian medieinal plants. Indian Journal of medical research, 1949, 37:169-181.

26. Sivaswamy SN et al. Mutagenic activity of south Indian food items. Indian joumal ofexperimental biology, 1991,29:73

27. Morozumi S. A new antifungal agent in cinnamon. Sbinkin to shinkinsho. 1978. 19:172180.

28. Conner DE. Beuchat LR. Effects of essential oils from plants on growth of food spoilage yeasts. Journal of food Science, 1984. 49:429-434.

29. HarriesN, James K.C. Pugh WK. Antifoaming and canninative aetions of volatile oils. Journal ofclinical pharmacology, 1978,2:171177.

30. Reiter M, Brandt W. Relaxant effects on tracheal and ileal smooth muscles of the guinea pig. Arzneimittel-Forschung, 1985,35:408-414.

31. Plant OH, Miller GH. Effects of carminative volatile oils on the museular activity of the stomach

and colon. Journal of pharmacology and experimental therapeuties, 1926, 27:149.

32. Harada M, Yano S. Pharmacological studies on Chinese cinnamon. II. Effects of cinnamaldehyde on the cardiovascular and digestive systems. Chemical andpharmaceutical bulletin, 1975, 23:941

947.

33. Plant OH. Effects of carminative volatile oils on the museular movements of the intestine. Journal of pharmacology and experimental therapeuties, 1921, 22:311-324.

34. Akira T, Tanaka S, Tabata M. Pharmacological studies on the antiulcerogenic activity of Chinese

cinnamon. Planta medica, 1986, 52:440-443.

35. Keller K. Cinnamomum Species. In: DeSmet PAGM, Keller K, Hansel R, Chandler RF, eds., Adverse reactions of herbal drugs. Berlin, Springer-Verlag, 1992:105-114.

36. Itokawa H et al. Studies on the constituents of crude drugs having inhibitory activityagainst contraction of the ileum caused by histamine or barium chloride. Screening test for the activity of commercially  available  crude  drugs  and  the  related  plant  materials.  Shoyakugaku  zasshi,


1983,37:223-228.37. Miyazaki S, Inoue H, Nadai T. Effect of antacids on the dissolution behavior oftetracycline and methacycline. Chemical and pharmaceutical bullelin, 1977, 27:2523-2527.

37.  Mahmoud  I,AlkofahiA,AbdelazizA.  Mutagenicand  toxic  activities  of  severalspices  and  some

Jourdanian medieinal plants. International Journal ofpharmacognosv, 1992, 30:81-85.

38. KasamakiAetal. Genotoxicityofflavouringagents.\futation research, 1982,105:387-392.

39.  IshidateM.  Primarymutagenicity  screening  of  food  additivescurrently  used  in  Japan.  Food chemistiy and to.ricology, 1984,22:623-636.

40.  Venkatasetty  R.  Genetic  variation  induced  by  radiation  and  chemical  agents  in  Drosophila

melanogaster. Dissertation abstraets intemational B, 1972,32:5047-5048.

41. Woodruff RC, Manson JM, Valencia R, Zimmering S. Chemical mutagenesis testing in Drosophila. Results of 53 coded compounds tested for the National Toxicology Program. Environmental mutagenesis, 1985, 7:677-702.

42. Abraham SK, Kesavan PC. Apreliminary analysis ofthe genotoxicity of a few species in Drosophila. Mutation research, 1985,143:219 224.

43. Abramovici A, Rachmuth-Roizman P. Molecular structure-teratogenicity relationships of some fragrance additives. Toxicology, 1983,29:143-156.

44. Lee EB. Teratogenicity of the extracts of cmde drugs. KoreanJournal ofpharmacognosy, 1982,

13:116-121.

45. Nixon R. Vignette in contact dermatology. Cinnamon allergy in bakers. Australian joumal of dermatology, 1995, 36:41.

46. Hausen BJM. Allergiepflanzen-Pflanzenallergene. Landsberg, Ecomed, 1988:95-96.

47. Calnan CD. Cinnamon dermatitis from an ointment. Contact dermatitis, 1976,2:167-170.

48. Drake TE, Maibach Hl. Allcrgic contact dermatitis and stomatitis caused by cinnamic aldchyde- flavored toothpaste. Archives of dermatology, 1976, 112:202-203.

×
Daftar Isi Update